ciptaan Sunan Kalijaga
Bismillahi - sun pitutur
Pitutur laku basuki
Ing donya tum'keng delahan
Meng sumungkem mring Ilahi
Harisik laku duraka
Asih tresna mring sasami
Artinya :
Bismillahi ku mewejang
Mewejang laku selamat
Di dunia sampai akherat
Hanya taat kepada Tuhan
Bahasa Jawa pantun Kinanti tersebut adalah jelas bukan bahasa Jawa dari zaman peralihan Majapahit-Demak, ialah zamanya Kanjeng Sunan Kalijaga, penciptanya. Melainkan adalah bahasa Jawa "modern" cingkok Surakarta, mungkin terjemahan dari bahasa Jawa Kuno aslinya, yang pernah kami baca dalam buku "Penget Hadi Luhung" (= Catatan Indah Luhur), milik pribadi Dr. R.M. Soeratman Erwin di Surakarta.
"Tembang macapat" itu, lagu satu demi satunya, selain seperti yang sudah tersebut itu nilai pembangunan jiwa ibadah Islamiyahnya, sesungguhnya masih jauh lebih lagi jangkauan jiwa Qur'aniyahnya. Jelasnya sebagai berikut :
"Sekar macapat" itu, seperti halnya tiap pantun dari lagu tiap seni suara bangsa-bangsa beradab, lazim dari sejumlah baris tertentu. Tiap-tiap baris itu terdiri dari sejumlah suku-kata tertentu pula, yang suara akhirnya pun tertentu : a, i, u, e, atau o. perihal tersebut - menurut seni suara Jawa-Islam - satu demi satunya mempunyai arti khas masing-masing. Tapi total segenap baris dari sesuatu lagu itu artinya khas lain pula lagi. Antara lain misalnya, ialah itu :
Lagu Kinanti
Arti khas lagu ini sewutuh total baris-barisnya ialah : Kemenangan. Menembang lagu Kinanti itu berarti : menyugesti diri berirama mengharu kalbu membakar kemauan, membakar "irodah" untuk merebut Kemenangan. Kemenangan hidup duniawi maupun ukhrawi. Tekad, kesadaran, keyakinan demikian itu, harus selalu "dibawa serta" diri sendiri, kapan dan ke mana pun perginya, di mana pun beradanya, konform persis apa yang sesungguhnya diwejangkan oleh Wali Janget Tinelon tersebut dengan "tembang macapat" lagu Kinanti itu.
Soalnya, apa dan bagaimana yang sesungguhnya diwejangkan oleh Wali Janget Tinelon itu dengannya ?
"Sekar macapat" lagu Kinanti itu terdiri dari 6 baris. Tiap barisnya terdiri dari 8 suku-kata. Kedua hal ini mengisyarahkan petunjuk ke Surah Al-Qur'an tertentu, yaitu yang ke : 6 x 8 = 48 atau : surat Al-Fath, artinya : Surah Kemenangan.
"Sesungguhnyalah Kami telah memberimu Kemenangan yang nyata. Agar Allah memberimu ampunan dosamu yang lampau dan yang mendatang, serta mempercukupkan kurnia-Nya kenikmatan atasmu, dan memimpinmu ke jalan yang benar. Dan menolongmulah Allah dengan pertolongan yang teguh." (QS Al-Fath : 1-3)Bagi Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Wali Songo, Kemenangan dan lain-lain sebagainya yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta'ala dalam ayat 1,2,3 permulaan Surah Al-Fath itu jelas sedah menjadi kenyataan yang tampak jelas dalam Catatan Sejarah.
No comments:
Post a Comment